Laman

Sabtu, 12 Mei 2012

Mawar Untuk Ibu



Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya. Pria itu membayar dan memberikan alamat kepada penjual bunga tersebut. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil, "Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi uang saya tidak cukup untuk beli setangkai bunga mawar merah :'(


Pria itu tersenyum dan berkata. "Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau." Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus mengingatkan kembali pesanan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya.
Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, "Ya tentu saja. Maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saya?"
Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum. dimana lalu gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah.

Melihat hal ini , hati pria itu menjadi trenyuh dan teringat sesuatu . Bergegas, ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya, la mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya

Kamis, 10 Mei 2012

BERBAGI DALAM SEGALA HAL

Pasangan tua ini masuk ke dalam restoran McDonal’s pada suatu sore di musim dingin. Mereka mencari mendapat tempat di tengah-tengah di antara keluarga muda dan pasangan muda yang makan disana hari itu.

Yang wanita menggandeng tangan suaminya, dan suaminya memandangnya dengan penuh kasih. Semua orang tahu bahwa mereka telah lama sekali menjadi pasangan.

Sang pria tua berjalan menuju konter, memesan, dan membayar. Pasangan ini duduk di sebuah meja di belakang dan mulai mengambil makanan dari nampannya. Satu hamburger, satu French fries, dan satu minuman.

Orang-orang mulai memperhatikan sementara yang pria membuka hamburgernya, dan dengan hati-hati membaginya menjadi dua. Ia letakkan separuhnya di depan isterinya. Lalu dengan hati-hati ia hitung French friesnya, membaginya menjadi dua, dan meletakkan separuhnya di depan insterinya. Ia minum sedikit, isterinya minum sedikit, lalu meletakkan cangkirnya di antara mereka.

Sementara yang pria mulai memakan hamburgernya, semua orang di ruang McDonald’s itu mulai gelisah menyaksikan keberadaan pasangan tua ini. Mereka berpikir “Malang sekali pasangan tua ini. Hanya sanggup memesan satu set untuk berdua.”

Seorang pemuda bangkit berdiri mendatangi meja pasangan tua ini. Dengan sopan ia menawarkan untuk membelikan makanan bagi mereka. Sang pria menjawab “tidak usah, kami sudah biasa berbagi dalam segalanya.” Lalu orang banyak memperhatikan bahwa yang wanita tidak makan sedikitpun. Ia hanya duduk saja mengamati suaminya makan dan sesekali bergantian minum.

Kembali pemuda tadi datang menghampiri dan memohon diijinkan membelikan mereka makanan. Kali ini sang wanita menjelaskan, “tidak usah, kami sudah terbiasa berbagai dalam segalanya.”

Sementara yang pria makan dan melap mulutnya dengan tisu, sang pemuda tidak tahan lagi. Kembali ia mengahampiri mereka dan menawarkan membelikan makanan. Setelah dengan sopan ditolak tiga kali, akhirnya pemuda itu bertanya kepada sang wanita, “Bu, kenapa ibu sendiri dari tadi tidak makan? Katanya selalu berbagi, apalagi yang ibu tunggu?”

Sang wanita menjawab, “Giginya”.

(Sumber: John C. Maxwell “Teamwork Makes the Dream Work”)

“Bersatu adalah permulaannya; tetap bersatu adalah komitmen, berbagi dalam segala hal adalah cinta kasih yang sempurna.”

KERENDAHAN HATI

Alex Haley, penulis Roots, mempunyai  sebuah gambar di ruang kantornya, gambar seekor kura-kura duduk di atas pagar. Gambar tersebut digantungnya  untuk mengingatkan akan sebuah pelajaran penting yang diperolehnya dulu tentang sikap hidup dan kerendahan hati. Ia berkata “Kalau Anda melihat seekor kura-kura di atas pagar, Anda tahu ia pasti pernah dibantu.”

Alex melanjutkan, “setiap kali saya mulai berpikir, Wow! Hebat sekali hasil pencapaianku! Wow! Hebat sekali hasil kerjaku!, kemudian saya melihat gambar itu dan saya mengingat bagaimana “kura-kura ini” yaitu “Saya sendiri,” naik ke atas pagar (posisi dan keberhasilan), menjadi sadar karena ada orang lain yang juga menolong saya berada di atas sana. Sehingga tidak patut mengambil kredit dan kebanggaan pribadi seolah-olah semua keberhasilan hidup ini adalah karena diri kita sendiri. Seperti ungkapan Albert Einstein, bahwa dalam hidupnya, ratusan kali muncul dalam pikirannya bahwa ia berhutang kepada banyak orang yang teah mengajarkan banyak pelajaran-pelajaran di kelas dan pengetahuan-pengetahuan lainnya. Keberadaan dan keberhasilan seseorang tidak pernah sama sekali terbentuk oleh usaha satu orang, sehingga tidak patut membanggakan diri atau menyobongkan diri.

Kesombongan akan menjatuhkan seseorang dengan cepat atau lambat, tidak ada orang yang senang bergaul atau bekerja sama dengan orang yang sombong, namun orang yang rendah hati akan mendapatkan banyak kesempatan dan penghormatan dari orang lain.